Top
Rabu, 05 Maret 2025 | Edukasi

Anak didik di zaman sekarang dapat menyerap informasi dengan mudah dan cepat karena perkembangan teknologi dan akses yang luas. Namun, tidak semua informasi yang mereka terima dapat langsung dipahami dengan baik. Oleh karena itu, mereka perlu belajar cara memilah dan memilih informasi yang benar serta bermanfaat. Baca juga: Contoh PROSEM (Program Semester) 2 TK & PAUD sesuai Kurikulum Deep Learning 2025 Selain itu, anak didik juga harus memahami bagaimana menerapkan ilmu yang mereka pelajari dalam kehidupan nyata. Dengan begitu, mereka dapat menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kualitas hidup sehari-hari. Deep Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, bukan sekadar menghafal informasi. Dalam pendidikan, metode ini mendorong anak untuk berpikir kritis, mengeksplorasi, dan menghubungkan konsep secara bermakna. Dengan Deep Learning, anak didik dapat belajar melalui pengalaman, kegiatan praktik, pembiasaan, refleksi, dan interaksi aktif, sehingga ilmu yang diperoleh lebih tahan lama dan bermanfaat. Baca juga:Kurikulum DEEP LEARNING dan PENGEMBANGAN LITERASI untuk Anak PAUD Usia 4-6 Tahun Pendekatan Deep Learning dalam pendidikan PAUD dan SD penting karena memungkinkan anak-anak belajar secara lebih mendalam, bermakna, dan berkelanjutan. Berikut beberapa alasan mengapa pendekatan ini perlu diterapkan dan aneka contoh kegiatan praktis yang bisa diterapkan: Mendorong Pemahaman yang Lebih Mendalam Anak didik tidak hanya menghafal informasi atau pengetahuan, mereka juga akan diajak untuk memahami konsep secara lebih menyeluruh melalui kegiatan eksplorasi, pengalaman langsung, dan refleksi. Contoh aktivitasnya adalah: Percobaan ilmiah: Anak-anak mencoba mencampur air dan minyak untuk memahami konsep benda yang tidak dapat bercampur, lalu mendiskusikan hasilnya. Menceritakan gambar: Anak-anak diberikan serangkaian gambar tanpa teks, lalu diminta menyusun cerita sendiri berdasarkan urutan gambar untuk melatih pemahaman dan kreativitas. Baca juga:Kurikulum DEEP LEARNING di PAUD: Apa Cirinya dan Contoh Aktivitasnya? Bagaimana Penerapannya? Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi Belajar Deep Learning melibatkan metode pembelajaran yang lebih interaktif, seperti bermain peran, eksperimen, diskusi, dan proyek kolaboratif, sehingga membuat belajar lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak. Contoh aktivitasnya adalah: Proyek membuat miniatur lingkungan: Anak didik bekerja dalam kelompok untuk membuat miniatur desa, kota, atau pantai menggunakan bahan daur ulang, sehingga mereka belajar sambil berkreasi. Eksplorasi alam di luar kelas: Guru mengajak anak didik mengamati tanaman, serangga, atau awan di lingkungan sekitar, lalu mendiskusikan temuan mereka untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan keterlibatan dalam belajar. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif Dengan pendekatan ini, anak-anak diajak untuk menghubungkan informasi, menyelesaikan masalah, dan menemukan solusi secara mandiri. Contoh aktivitasnya adalah: Memecahkan tantangan puzzle: Anak didik diberikan teka-teki atau puzzle bergambar dan diminta mencari cara menyusunnya dengan mencoba berbagai kemungkinan. Bermain peran (role-playing): Anak didik berperan sebagai tokoh dalam suatu cerita dan diminta mencari solusi atas masalah yang dihadapi karakter tersebut, seperti bagaimana menolong teman yang kesulitan. Baca juga:MUDAH Memahami Pembelajaran yang MINDFUL, MEANINGFUL, dan JOYFUL di KURIKULUM PAUD DEEP LEARNING Memanfaatkan Teknologi dan Inovasi dalam Pembelajaran Dengan dukungan teknologi, seperti media interaktif dan simulasi, anak-anak dapat lebih mudah memahami konsep abstrak dan mengembangkan keterampilan abad ke-21 sejak dini. Contoh aktivitasnya adalah: Belajar dengan media aplikasi gim: Anak didik menggunakan aplikasi permainan edukatif di tablet atau komputer untuk mengenal huruf, angka, atau konsep sains dengan cara yang menyenangkan. Menonton video simulasi edukatif: Anak didik menyaksikan video animasi atau simulasi interaktif tentang fenomena alam, seperti siklus air atau pergerakan planet, untuk membantu mereka memahami konsep abstrak dengan lebih jelas. Usai menonton, anak didik bisa diajak berdiskusi Membantu Pembentukan Karakter dan Soft Skills Anak didik belajar nilai-nilai seperti kerja sama, empati, kemandirian, dan tanggung jawab karena mereka terlibat dalam pembelajaran berbasis pengalaman dan refleksi. Contoh aktivitasnya adalah: Bermain peran bertema kehidupan sosial: Anak didik berlatih menjadi teman yang baik dengan bermain peran dalam skenario seperti menolong teman yang sedih atau berbagi mainan. Memberikan tugas harian sederhana: Anak didik diberikan tugas sederhana seperti merapikan mainan atau menyiram tanaman, sehingga mereka belajar tentang tanggung jawab dan kemandirian. Dengan menerapkan Deep Learning, anak-anak PAUD dan SD tidak hanya belajar untuk jangka pendek tetapi juga memperoleh keterampilan dan pemahaman yang dapat mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. RIRI: Koleksi Cerita Anak Pembangun Karakter dengan Animasi Keren   Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Portrait student child girl studying library_3737786 [1]